Rabu, 16 April 2014

Paper Fenomenologi Agama

Nama               : Rini Hesti Nasution
NIM                : 3122122010
Kelas               : B (Sosiologi)

Fenomenologi Agama
Fenomenologi agama merupakan pokok bahasan dari penyelidikan ilmiah terhada agama adalah fakta agama dan pengungkapannya.
·         Berbagai Ilmu Agama
1.      Sosiologi Agama yaitu dirumuskan sebagai studi tentang interelasi dari agama dan masyarakat serta bentuk interaksi antar mereka. Anggapan sosiolog à dorongan, gagasan, dan lembaga keagamaan memepengaruhidan sebaliknya juga dipengaruhi kekuatan sosial organisasi dan stratifikasi sosial. E . evans – Pritchard à Antopologi sebagai cabang penyelidikan sosiologi terhadap suku primitif. Berkaitan dengan upacara, percayaan terhadap  supranatural.
2.      Psikologi Agama yaitu studi mengenai aspek psikologi agama à penyelidikan peran religius dan budi. àcabang sosiologi yang menyelidiki sebab- sebab dari ciri psikologis dari sikap religius atau pengalaman dan berbagai penomena individu yang muncul dari sikap dan pengalaman.    
3.      Flsafatat Agama à refleksi filosofis mengenai agama dengan mempergunakan metode filsafat secara sistematis à memeriksa secara kritis nilai kebenaran mitos, sombol, upacara dllà mengemukakan pembenaran rasional dari gerakan agama spontan dan eksistensial.
4.      Teologi Agama à bidang studi baru oleh kristen sangat diminati àmengadakan dialog dengan agama nonkristen.
·         Fenomenologi Histori Agama
è Bersifat empiris, tidak normatifà dengan membandingkan berbagai agama namun tidak memperlihatkan agama yang satu lebih baik dari agama yang lain.
è Penyelidikan sistematis dari sejarah agama.
è Tidak membatasi pada satu agama. Membandingkan  dan memahami tata cara beragama,institusi, kepercayaan, mitos, upacara, konsep mengenai ketuhanan.
è Fenomenologi agama à berbeda dengan fenomenologi histori agama.
è Fenomenologi agama à studi tentang agama tanpa mengkaji asal usul agama tersebut, hanya maknanya bagi pemeluknya.
è Hakika agama à empiris, filosofis dan teologis.

·         Beberapa Metode : Historis, Komparatif dan Fenomenologi
1.      Metode Historis
à sejarah sebagai ilmu manusia à studi rangkaian ungkapan – ungkapan khusus. Pendekatan historis dapat dilakukan dengan memahami ungkapan dan mengaitkannya dengan ungkapan lain.
è Menurut pendekatan historismeà mempelajari suatu aspek dari organisasi sosial atau kebudayaan darin suatu bangsa kurun waktu tertentu sejarawan harus melacak sejarahnya untuk memperlihatkan  bagaimana bentuk khusus itu berkembang dan menghubungkannya dengan aspek lain dari sosio cultural dimana aspek itu berada.
è Dalam studi agama harus mengandaikan perlunya sejarah agama.
è Sejarah agama à menganut pandangan suatu penomena religius paling baik dipahami hanya dengan menganalisis perkembangan historisnya. Tidak memperhatikan tingkah laku dan prinsip agama tersebut.   
2.      Metode Komparatif
è studi tentang tipe berbeda dari kelompok fenomena , untuk menentukan secara analisis faktor yang membawa kesamaan dan perbedaan pola kahas tingkah laku.
è Biasanya dengan metode historis dan silang
3.      Metode Fenomenologi
è Menyelidiki karakteristik yang dominan dari agama dalam kontekshistori kultural.
è Asumsi dasar bentuk luar ungkapan manusia mempunyai pola dan konfigurasi kehidupan dalam yang teratur, yang dapat dilukiskan kerangkanyan dengan metode fenomenologi.
è Menangkap dan menginterpretasikan setiap jenis perjumpaan manusia dengan yang suci.

·         Bentuk – Bentuk Primitif Dari Agama
·         Konsep Ketuhanan : Monoteisme, Panteisme, dan Monisme
1.      Monoteisme
è Kepercayaan semata- mata terhadap satu tuhan, yang dengan terang – terangan mengecualikan dewa lain, merupakan pernyataan akhir terhadap pengakuan adanya tuhan.
è Ikhnaton à raja mesir yang merupakan pada abad ke 14 à wujud monoteis pertama yakni pemujaan terhadap matahari.

2.      Panteisme
è Panteisme barat dan timur
è Panteisme timur atau hinduisme tidak mengakui segalanya tuhan tetapi segala sesuatu ada dalam tuhan
è Panteisme Angelus Silesiua berbeda dengan panteisme Ramakrishnaà dia melihat penciptaan dalam kerangka cinta dan memandang tuhan sebagai cinta yang subtansial.
è Kekuatan yang seperti merasuki segala sesuatu adalah satu. kesadaran yang tajam mengenai itu mengidentikkan tuhan dengan segala sesuatu. Karena kehadirannya yang  langsung dan sktif didunia inin mengenakan bentuk yang nyata.
è Merupakan hasil pewahyuaan yang terjadi dalam beberapa ibadah misteri
è Adanya Kesadaran kosmik atau menjiwai alam semesta, kolektif diatas individu, prinsip nonrasional.
3.      Monisme
è Mencari yang satu dalam yang banyak atau memikirkan yang satu yang sama sekali tidak memiliki batas dan defenisi. Tidak bisa dikondisikan begitu saja.
è Dunia fenomena disangkal realitasnya karena hanya nampak illusi.

Sumber : Raho, Bernard. 2013. Agama dalam Persfektif Sosiologi. Penerbit  Obor : Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar